Dalam berinvestasi baik dalam investasi di instrument
keuangan maupun instrument non keuangan perlu mempertimbangkan apakah
instrument tersebut dapat diuangkan dengan cepat atau tidak. Kecepatan mengubah
atau menjual barang menjadi uang dapat disebut sebagai likuiditas. Apakah semua
instrument keuangan dapat diuangkan secepat mungkin? Tentu tidak semua oleh
karena itu perlu metode untuk mengukur likuiditas.
Dalam saham, ada beberapa saham yang dikategorikan likuid
misalnya yang masuk kedalam Index LQ45 yang ditransaksikan di Bursa Efek
Indonesia. Selain saham-saham yang menjadi komponen Index LQ45 masih banyak
saham-saham yang layak sebagai sarana investasi namun perlu memperhatikan
likuiditas pasar yang dapat diukur sehingga investor tidak terjebak karena
kesulitan untuk menjual assetnya.
Pengukuran likuiditas saham yang sederhana dapat diukur
melalui volume transaksi yang telah terjadi. Dalam yahoo.finance dapat
memberikan informasi Average Daily Trading Volume. Average Daily Trading Volume
merupakan rata-rata harian volume transaksi dalam periode tertentu.
Di Yahoo finance avg Vol (3M) merupakan rata-rata nilai
transaksi dalam 3 bulan terakhir. Nilai Rata-Rata yang disajikan oleh Yahoo
Finance kadangkala juga menjebak. Bukan dikarenakan yahoo finance salah dalam
perhitungan, namun dikarenakan karekteristik dari perhitungan rata-rata
sensitive terhadap nilai-nilai yang sifatnya outlier atau diluar kebiasaan.
Misal salah satu saham dibawah ini dimana avg Vol (3M) akan meningkat dikarenakan transaksi yang cukup tinggi pada satu bulan terakhir, namun perlu diperhatikan
historis atau berapa lama saham tersebut aktif diperdagangkan dengan volume saham yang
stabil.
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian dalam mengenal likuiditas saham.
Artikel terkait:
- Pengukuran Volatilitas Harga Saham dengan Relative Standard Deviation
- Likuiditas Saham yang tergabung Indeks LQ45
- Mengenal Berbagai Jenis Investasi beserta Risiko pada beberapa asset
- Tips Investasi Properti
- Mengenal Risiko Likuiditas
- Mengenal Risiko Kredit
- Mengenal Risiko Pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar