Pada kali ini saya coba mengimplementasikan salah satu saran psikolog Ibu Elli Risman dimana memberi kesempatan pada anak untuk menyelesaikan sendiri permasalahan yang dihadapi. Sebagai orang tua baru tentunya kita ingin sekali menolong segala masalah yang dihadapi anak, namun disisi lain kita harus melatih kemandirian anak
Pengalaman pertama yaitu ketika makan, dimana biasanya pada usia 1.5 tahun selalu kami suapi namun pada saat menjelang 2 tahun anak sudah mulai memainkan sendoknya dan pada akhirnya ya semua makanannya menjadi berantakan. Awalnya ya kesel juga, namun dengan berjalannya waktu selalu memberi pengertian untuk tidak memainkan makanannya dan pada saat ini sudah bisa makan sendiri walaupun masih sedikit-sedikit berantakan.
Anak pada usia 2 tahun sebenarnya ingin menunjukkan apa yang sudah bisa lakukan seperti makan dan minum sendiri. Pernah juga sesekali memecahkan gelas ketika masih belajar minum namun walaupun ada perasaan kesal namun usahakan dengan tidak membentak anak. Berikanlah pengertian konsekuensi yang akan diterima bila gelas pecah atau makanannya jatuh. Berikanlah konsekuensi yang logis dan penuh kasih sayang seperti bila gelas pecah maka pecahannya bisa melukai siapapun termasuk diri sendiri. Usahakan untuk tidak membentak dan jangan berkesimpulan bahwa anak tidak bisa melakukan tersebut. hal ini mengakibatkan anak merasa tidak dipercayai dan bila anak gagal melakukannya maka kita sebagai orang tua sebaiknya memberikan dukungan dengan memberi pengertian.
Banyak hal yang ingin ditunjukkan oleh anak sejalan dengan perkembangan usia dan fisiknya. Mereka akan mencoba menirukan apa saja yang orang tua lakukan.mulai dari mencoba pake baju dan celana sendiri walaupun masih terbalik, mencoba memakai sepatu sendiri, mencoba untuk mandi sendiri walaupun banyak main airnya dan lain lain yang membuat gemas sekaligus khawatir.
Memberikan ruang bagi anak untuk mencoba sesuatu dan menyelesaikan apa yang diinginkan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Yang perlu diperhatikan bagi kita selaku orang tua yaitu memberikan kesempatan dan mengurangi hal-hal yang membahayakan anak. Apabila anak berhasil menyelesaikannya maka berikanlah pujian yang tulus, dengan demikian anak akan bertambah rasa percaya dirinya. Apabila anak belum berhasil maka janganlah memarahinya atau merendahkan, misalkan anak sudah mencoba memakai baju sendiri namun terbalik maka berikanlah pujian bahwa kamu sudah berhasil pake baju dan selanjutnya berikan arahan akan lebih bagus bila tidak terbalik sambil kita bantu perbaiki. Sangat banyak contoh-contohnya dan yang paling penting yaitu jangan merendahkan anak bila belum berhasil namun berikanlah arahan dengan kata-kata yang positif.
Demikianlah sedikit cerita terkait dengan perkembangan anak ku, semoga sehat selalu begitu juga dengan anak-anak pembaca semua. Dan mudah-mudahan kita terus belajar sebagai orang tua agar menjadi lebih baik.
Artikel terkait:
- Mengenalkan Konsep Uang pada anak
- Pentingnya bermain bagi anak
- Cerita anak tidak mau masuk sekolah
- Dengarkanlah anak ketika mengadukan permsalahannya
- Pengalaman mengajak anak ke masjid
Artikel terkait:
- Mengenalkan Konsep Uang pada anak
- Pentingnya bermain bagi anak
- Cerita anak tidak mau masuk sekolah
- Dengarkanlah anak ketika mengadukan permsalahannya
- Pengalaman mengajak anak ke masjid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar