Selasa, 03 Oktober 2017

Pengalaman mengajak anak ke masjid

Bagi sebagian orang tua berkeinginan untuk mengajak anak ke masjid dalam rangka mengenalkan tata cara peribadatan kepada Allah SWT. Untuk mengajak anak ke rumah ibadah berdasarkan pengalaman saya cukup susah-susah gampang. Alhamdulillah sejauh ini tidak terdapat penolakan dari pengurus atau jamaah masjid yang saya kinjungi. 

Ada pengalaman menarik ketika mengajak anak saya yang pertama ke masjid yaitu ketika saya sedang sholat anak saya tidak bisa diam dan berjalan-jalan ke belakang shaf. Kemudian ada jamaah lainnya di samping saya yang kebetulan menggunakan celana yang sama dengan saya. Ketika anak ingin kembali ke posisi saya sholat karena shaf telah penuh sehingga tidak ada akses jalan untuk kembali ke depan saya maka anak saya merayap melewati kedua kaki jamaah disamping saya karena anak saya mengira jamaah tersebut adalah orang tuanya. Setelah kejadian tersebut dan setelah selesai sholat saya langsung meminta maaf kepada jamaah disamping saya dan alhamdulillah jamaah tersebut mengerti kondisi tersebut.


Banyak cerita menarik lainnya ketika mengajak anak-anak ke masjid, dan dari pengalaman tersebut
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengajak anak-anak ke rumah ibadah yaitu:

Kenali pengurus masjid beserta jamaahnya 
Berkenalan atau bersilaturahim dengan pengurus masjid beserta jamaahnya menjadi suatu hal perlu dilakukan bukan hanya ketika hendak membawa anak ke masjid namun banyak hal penting laiinnya dalam bersilaturahim. dengan sering bersilaturahim maka kita mengenali apakah mereka dapat menerima kehadiran anak-anak ketika ibadah berlangsung terutama anak-anak kecil yang mana belum mengerti tata cara beribadah di masjid. Apabila dirasa dapat menerima kehadiran anak kecil ketika beribadah maka kita coba mengajak anak  ke masjid. Namun apabila terdapat penolakan kehadiran anak kecil maka ada baiknya untuk mencari masjid yang lainnya yang lebih ramah terhadap anak kecil. Penolakan ini biasanya terjadi karena anak-anak dianggap bermain-main ketika sholat tengah berlangsung.

Perhatikan usia dan perkembangan anak.
Pada saat mengajak anak saya ke masjid yaitu ketika anak saya berusia 1,5 tahun dimana sudah mulai berjalan. Selain itu karena pada saat itu belum bisa buang air kecil sendiri maka usahakan telah menggunakan popok yang tidak bocor dimana pada usia tersebut air kencing anak-anak sudah terkategori najis. ketika beranjak dewasa setelah tidak lagi menggunakan popok maka saya selalu menanyakan apakah hendak pipis terlebih dahulu dan perlu juga kita mengenali tanda-tanda anak akan buang air kecil terlebih dahulu. dengan demikian kita harapkan anak-anak tidak akan membuat kotor masjid atau mushola.

Diskusikan dengan anak apa saja yang akan dilakukan di masjid
Sebelum berangkat ke masjid ada baiknya kita mendiskusikan apa saja yang akan dilakukan. Namun sebelum fase mengajak anak ke masjid ada baiknya untuk kita sebagai orang tua mencontohkan sholat berjamaah di rumah sehingga anak telah mengetahui sholat itu sendiri. Seiring dengan perkembangan usia maka anak sudah mulai menunjukkan perkembangannya dengan tidak lagi berjalan-jalan ketika sholat tengah berlangsung. berdiskusi dengan anak menjadi suatu hal yang berguna bagi kita mengenali daya tangkap anak terhadap sesuatu yang dilihatnya. pada fase awal mengajak ke masjid, saya hanya memintanya untuk duduk disamping atau belakang saya. seiring dengan bertambah usia dan mulai mengenal gerakan sholat, baru kemudian saya memintanya untuk mengikuti gerakan sholat sebisa mungkin walaupun masih sering sedikit berjalan-jalan.

Memilih posisi shaf yang tidak mengganggu jamaah lainnya
Karena saya sebagai ma'mum dalam sholat maka ketika bisa di awal waktu maka saya memilih shaf yang dekat dengan tembok yang menyisakan sedikit ruang bagi anak-anak. namun apabila data terlambat maka saya biasanya berusaha untuk berada di shaf terbelakang. hal ini untuk mengantisipasi anak-anak berlarian atau berjalan-jalan di dalam masjid.

Demikianlah sedikit cerita mengajak anak-anak ke masjid. semoga sedikit cerita ini bisa tetap menyemangati diri saya untuk meramaikan masjid dan memotivasi para ayah datang sembari mengenalkan masjid kepada anak-anak.

artikel terkait:
Mengenalkan uang pada anak
Pentingnya bermain bagi anak
- mengatasi anak tidak mau berangkat sekolah
- dengarkanlah ketika anak mengadukan permasalahannya
- Biarkan anak untuk mencoba sesuatu dan menyelesaikan permasalahannya.

Tidak ada komentar: