Kamis, 29 Desember 2016

Volatilitas Harga Saham dengan Relative Standard Deviation

Volatilitas Harga Saham dengan Relative Standard Deviation

Penempatan investasi pada instrument keuangan terutama pada pasar modal tentunya memiliki risiko pasar yang tercermin dari fluktuasi harga. Fluktuasi harga atau volatilitas harga biasanya membuat repot para investor bila terjadi penurunan harga yang cukup signifikan. salah satu pengukuran risiko pasar yaitu dengan pengukuran tingkat volatilitas harga suatu instrument keuangan dan nilai volatilitas biasanya disajikan dalam bentuk persentase. jika nilai volatilitas rendah maka risiko pasar rendah sebaliknya jika nilai volatilitas harga tinggi maka risiko pasar juga akan tinggi.


Sebagai investor perlu mencermati risiko pasar yang melekat pada instrument keuangan baik yang terjadi pada saat ini maupun kejadian yang telah lalu. tinggi rendahnya risiko tentunya akan mempengaruhi tinggi rendahnya return (imbal hasil) atau kerugian yang akan didapatkan.

Perhitungan nilai volatilitas dapat mempergunakan relative standard deviasi. relative standard deviasi merupakan nilai standard deviasi dibagi dengan rata-rata (Average) atas suatu harga pada periode tertentu dan biasanya dinyatakan dalam persentase. 

Sebagai simulasi perhitungan, berikut ini saya coba melakukan perhitungan pada saham ASII dan NIKL dengan periode data 1 tahun:


Berdasarkan perhitungan diatas maka NIKL dapat dikatakan lebih volatile dibandingkan saham ASII sehingga dapat disimpulkan bahwa saham ASII memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan saham NIKL. jika melihat grafik harga maka hasil perhitungan diatas sesuai dengan grafik persentase perubahan historis harga sebagaimana dibawah ini:


Demikianlah pemaparan singkat pengukuran volatilitas harga pada saham,  metode ini dapat pula digunakan pada instrument keuangan selain saham yang memiliki risiko pasar seperti nilai tukar dan obligasi.  

Artikel Terkait:




mengenal investasi reksa dana

Tidak ada komentar: